Wednesday, November 27, 2013

Asal Usul Dewi Bulan [嫦娥]


Festival Zhong Qiu (Zhong Qiu Jie [中秋节]) atau sering dipanggil dengan sebutan Festival Kue Bulan di Indonesia adalah salah satu Hari Raya penting dalam Tradisi Tionghoa yang jatuh pada setiap bulan 8 tanggal 15 penanggalan Kalender Imlek. Festival Zhong Qiu ini bermula dari tradisi para Raja China pada zaman dulu yang melakukan Ritual Sembahyang Matahari pada musim semi dan Ritual Sembahyang Bulan pada musim Gugur. Hal ini tercatat di buku Zaman Dinasti Zhou yang berjudul “Zhou Li [周礼]” atau “Tata Krama Zhou”. Kemudian Tradisi tersebut ditiru oleh Masyarakat saat itu dan berkembang menjadi suatu Hari Raya Penting dan meriah dalam Masyarakat China. Dalam Bahasa Inggris, Festival Zhong Qiu disebut dengan Mid Autumn Festival.


Cerita ataupun legenda mengenai Festival Zhong Qiu banyak sekali, diantaranya terdapat 3 Cerita dan legenda yang paling umum yaitu legenda mengenai Chang’e [嫦娥] menjadi Dewi Bulan, Wu Gang [吴刚] menebang pohon Osmenthus (Pohon Gui Hua), dan Zhu Yuan Zhang [朱元璋] melawan Dinasti Yuan.

Legenda Festival Zhong Qiu – Chang’e menjadi Dewi Bulan

Konon, Pada Zaman dahulu kala terdapat 10 Matahari yang menyinari Bumi ini dan menyebabkan kepanasan yang luar biasa. Seorang Pemuda bernama Hou Yi [后羿] yang mempunyai tenaga luar biasa kemudian mendaki ke Gunung Kunlun dan memanah jatuh 9 Matahari. Hou Yi menyisakan 1 Matahari dan memerintah kepada satu-satunya Matahari ini untuk mengikuti waktu terbit dan terbenam secara teratur.
Karena jasanya, Hou Yi menjadi Pahlawan Rakyat dan sangat dihormati oleh Rakyat pada saat itu. Hou Yi kemudian menikah dengan seorang gadis yang cantik bernama Chang’e. Setiap harinya, Hou Yi mengajari orang berburu dan menemani Istrinya yang tercinta.

Banyak yang kagum akan kehebatan Hou Yi dalam memanah, sehingga orang-orang yang ingin belajar Teknik memanah berdatangan menjadi murid Hou Yi. Diantara mereka adalah orang-orang yang serius ingin belajar, ada yang hanya sekedar kagum kepadanya, ada juga terdapat orang-orang yang bermoral rendah didalamnya.

Suatu hari, Hou Yi pergi ke gunung Kun Lun untuk belajar “Tao” dan kebetulan bertemu dengan Permaisuri Kaisar Langit “Wang Mu Niang Niang [王母娘娘]”. Atas permintaan Hou Yi, Wang Mu Niang-Niang kemudian memberikan obat “Hidup Abadi” kepadanya. Siapapun yang meminum obat tersebut akan dapat langsung terbang ke langit dan menjadi Dewa/Dewi. Karena rasa cintanya terhadap Chang’e, Hou Yi menunda niatnya untuk menjadi Dewa. Obat tersebut dititipkannya ke Chang’e. Salah satu murid Hou Yi yang bermoral rendah bernama Peng Meng [蓬蒙] mengetahui adanya obat tersebut, dia pun ingin menjadi Dewa sehingga muncul niatnya untuk mencuri obat hidup abadi tersebut.

3 hari kemudian, Hou Yi mengajak para muridnya untuk berburu di Gunung. Peng Meng kemudian pura-pura sakit sehingga tidak ikut rombongan Hou Yi untuk berburu ke gunung. Beberapa Jam kemudian setelah keberangkatan Hou Yi, Peng Meng yang membawa pedang memasuki rumah Hou Yi dan memaksa Chang’e untuk menyerah obat hidup abadi tersebut kepadanya. Chang’e menyadari bahwa dia tidak akan mampu melawan Peng Meng, oleh karena itu Chang’e mengambil obat hidup abadi tersebut dan meminumnya. Setelah meminum obat tersebut, tubuh Chang’e menjadi dapat melayang dan terbang keluar dari jendela rumah menuju ke langit. Karena kerinduan dan cintanya terhadap suami, Chang’e memilih tempat yang paling dekat dengan bumi yaitu bulan untuk menjadi Dewi.

Sore hari, Hou Yi pulang ke rumah, pembantunya menangis memberitahukan kejadian yang menimpa diri Chang’e. Dengan amarah yang besar, Hou Yi kemudian membawa pedang menuju ke rumah Peng Meng, tetapi Peng Meng telah melarikan diri. Hou Yi sangat sedih dan menatap Bulan serta meneriak nama Istrinya. Di Bulan Purnama yang terang, Hou Yi melihat sebuah bayangan yang menyerupai istrinya. Hou Yi kemudian berusaha mengejar Bulan, tetapi setiap Hou Yi melangkah ke depan 3 langkah, bulan juga akan mundur 3 langkah, Hou Yi mundur 3 langkah, Bulan juga akan maju 3 langkah. Bagaimanapun tidak dapat mengejar Bulan Purnama tersebut.

Hou Yi akhirnya tidak berdaya, tetapi Hou Yi sangat rindu kepada Chang’e. Hou Yi kemudian mempersiapkan Altar di Taman kesukaan Chang’e dan meletakan dupa serta makanan dan buah-buahan yang disenangi oleh Chang’e. Dari Jauh merindukan Istrinya yang berada di Bulan.
Masyarakat yang mengetahui kejadian tersebut kemudian berbondong-bondong mengikuti Hou Yi mempersiapkan altar dan meletakan dupa serta makanan dan buah-buahan untuk berdoa kepada Dewi Bulan Chang’e agar mereka dapat hidup bahagia dan tenteram. Mulai saat itu, Tradisi Festival Zhong Qiu yang melakukan ritual sembahyang Dewi  Bulan pun menyebar ke seluruh daratan China.

Wu Gang yang menebang Pohon Osmanthus di Bulan

 

Konon, di Bulan terdapat sebuah Istana Bulan yang bernama Guang Han Gong [广寒宫], di Istana tersebut terdapat Pohon Osmanthus (Pohon Gui Hua [桂花树])yang tumbuh subur dan lebat. Tingginya sekitar 500 kaki. Dibawahnya terdapat satu orang yang tugasnya adalah menebang Pohon tersebut. Tetapi setiap kali ditebang, pohonnya pasti akan menutup kembali tebangan tersebut.  Ribuan tahun mengalami hal yang sama, Pohon tersebut tidak akan habis ditebang.

Menurut Cerita, orang tersebut bernama Wu Gang [吴刚], warga Xi He di Dinasti Han. Wu Gang mengikuti seorang Dewa untuk belajar Tao.  Sesampai di Alam Dewa, Wu Gang berbuat sesuatu yang melanggar aturan alam dewa sehingga dia dihukum ke Istana Bulan untuk menebang Pohon Osmanthus yang terdapat di Istana Bulan tersebut. Setiap hari melakukan pekerjaan yang tidak pernah ada hasilnya.
Seorang penyair terkenal di Dinasti Tang yang bernama pernah membuat puisi yang berkaitan dengan Pekerjaan Wu Gang di Istana Bulan yaitu : “Yù zhuó yuè zhōng guì, chí wèi hán zhě xīn [欲斫月中桂,持为寒者薪]”

Coba anda lihat ke Bulan Purnama, apakah ada bentuk seperti seseorang yang sedang menebang pohon?

Zhu Yuan Zhang melawan Dinasti Yuan

Menurut beberapa sumber, makan Kue Bulan (Yue Bing [月饼]) pada saat Festival Zhong Qiu adalah Tradisi yang dimulai pada Dinasti Yuan. Pada saat Pemerintahaan Dinasti Yuan, Suku Han merupakan kasta yang terendah, tingkat sosial yang terendah tersebut sering ditindas dan dihina oleh Suku Mongol yang berkuasa saat itu sehingga munculah pemberontak-pemberontak yang ingin menggulingkan Pemerintahan Mongol Dinasti Yuan dan mengembalikan kekuasaan Kekaisaran kepada suku Han yang juga merupakan suku mayoritas di daratan China.

Zhu Yuan Zhang [朱元璋] merupakan salah satu pemimpin pemberontakan tersebut yang kemudian bersekutu dengan kelompok pemberontak lainnya untuk serentak melakukan perlawanan terhadap Pemerintahan Dinasti Yuan. Tetapi Tentara Dinasti Yuan sangat ketat dalam pemerikasaan dan pembasmian pemberontakan, Informasi mengenai perlawanan sangat sulit disebarkan kepada semua kelompok pemberontak.  Penasihat Militer Zhu Yuan Zhang yang bernama Liu Bo Wen kemudian mengusulkan untuk melakukan perlawanan di Bulan 8 Tanggal 15 secara serentak dan memerintahkan pasukannya untuk memasukan kertas kecil yang berisikan informasi pemberontakan tersebut ke dalam Kue Bulan. Kue Bulan yang berisikan informasi tersebut kemudian disampaikan ke tangan para pemimpin pemberontak
an. Pada saat perlawanan, semua pasukan pemberontak serentak melakukan penyerangan terhadap pasukan militer Dinasti Yuan.

Tak lama kemudian, Xu Da [徐达] (seorang Jenderal dibawah pimpinan Zhu Yuan Zhang) berhasil menduduki Ibukota Dinasti Yuan, Dadu. Zhu Yuan Zhang sangat senang dan menetapkan Kue Bulan sebagai makanan resmi untuk Festival Zhong Qiu serta menghadiahkannya kepada semua pejabat dibawah pimpinannya. Setelah itu, Kue Bulan menjadi makin populer di masyarakat dan jenisnya pun makin beranekaragam.

Keterangan :
Zhu Yuan Zhang adalah Pendiri dan juga Kaisar Pertama Dinasti Ming.

disadur dari :
http://dinaviriya.com/asal-usul-cerita-legenda-festival-zhong-qiu-chang-e-wu-gang-zhu-yuan-zhang/

4 Kecantikan Dalam Mitologi Masyarakat China Kuno


Peranan seorang perempuan dalam mitologi, legenda, dan kepercayaan masyarakat China,sangatlah sentral dan penting, baik dari segi kehidupan sosial budaya  bahkan politik. Perempuan adalah mahluk yang Tercipta dari sebuah keindahan dan diciptakan salah satunya untuk dikagumi. 

1. Xi Shi-Xi Shi (西施) (Dewi Kecantikan)

Xi Shi (西施),(sekitar 7-6 abad sebelum masehi, antara musim semi dan gugur), dikabarkan kecantikannya sangat luar biasa memesona, bahkan jika ia melangkah di atas permukaan air seekor ikan pun akan berhenti dan lupa untuk berenang dan kemudian tenggelam.
Legenda Xi Shi, merupakan bagian dari empat kecantikan dalam sejarah kuno China. Ia memiliki kemampuan dan kecerdasan yang lengkap dalam hal, bercinta, berperang, memata-matai dan membalaskan dendam.
Setelah dikalahkan Raja Wu, Raja Yue merencanakan untuk melakukan sebuah pembalasan dendam, dan atas anjuran seorang bijak Fan Li, sebaiknya Raja Yue mengirimkan Xi Shi —kekasihnya, untuk merayu Raja Wu.
Xi Shi pun berhasil merayu dan menaklukan Raja Wu ke dalam pengaruhnya, kecantikan dan ucapannya yang merupakan mantra adalah senjata mematikan Xi Shi. Kemudian Raja Yue pun menggunakan momen tersebut untuk kembali menyerang Raja Wu dan mengalahkan pasukannya pada tahun 473 sebelum masehi.


2. Wang Zhaojun-Zhao-jun Wang (王昭君) (Dewi Perdamaian)
Wang Zhaojun (Abad I sebelum masehi,era Dinasti Han Barat), dikatakan sebagai seorang dewi yang cantik, bahkan kehadirannya mampu menjatuhkan seekor burung terjatuh dari terbangnya di angkasa.
Wang Zhaojun, merupakan satu dari empat kecantikan yang terdapat dalam sejarah kuno China, ia lebih dikenal sebagai Dewi politik, pendamping penguasa. Ia memiliki beberapa nama, yakni Wang Qiang dan Zhaojun adalah nama popularnya.
Dalam sebuah kisah ia dipilih dan menjadi bagian dari sebuah sistem peradilan di bawah kekaisaran Rajan Yuan Barat. Ia pun secara sukarela mengajukan diri sebagai mediasi dalam sebuah upaya perdamaian melalui perkawinannya dengan Huhanye Chanyu (Raja Xiongnu)
Wang pun menyumbangkan kemampuannya dalam sebuah pembangunan dan terjalin eratnya hubungan antara Dinasti Han dan Xiongnu. Ia disukai oleh masyarakat dari berbagai bangsa, dan namanya akan tetap dikenang.


3. Diaochan (貂蝉)
Diaochan (abad III,  di akhir periode kekuasaan Kerajaan Tiga, Dinasti Han Timur), dikabarkan sebagai sosok dewi yang cantik dan bercahaya, sehingga membuat rembulan pun malu dan takut apabila kecantikannya dibandingkan dengannya.
Diaochan yang juga dikabarkan lahir pada tahun 161 atau 169  masehi, merupakan salah satu dari empat kecantikan yang terdapat dalam sejarah kuno China.  Berbeda dengan ketiga dewi lainnya, ia tidak tercatat dalam naskah, manskrip apapun, bahkan dianggap sebagai tokoh fiksi.
Ia kemudian dikabarkan muncul dalam sebuah Roman Kerajaan Tiga (sebuah novel yang ditulis oleh Luo Guanzhong dari Dinasti Ming), ia diceritakan membantu perwira Wang Yun dalam membujuk ksatria Lu Bu untuk membunuh seorang tiran, Dong Zhuo. Dan upaya pembunuhan tersebut mengharuskan Diaochan menjadi salah satu gundik –selir, Dong Zhuo, walaupun sebenarnya ia adalah kekasih Lu Bu. Ia berhasil membuat keduanya cemburu dan saling bersaing hingga ke dalam sebuah pertempuran, misi Diaochan saat itu pun dianggap berhasil.
Ada beberapa mitos yang tersiar seputar kematian Diaochan. Beberapa saat setelah Lubu dikalahkan oleh Cao Cao, Cao Cao kemudian menggunakan Diaochan untuk membujuk Jendral Guan Yu agar bersedia bergabung dalam pasukannya. Namun Guan Yu merusak wajah dan menyayat tubuh Diaochan, sehingga tak mampu lagi membujuk dan menggoda pria lainnya melalui kecantikannya.


4. Yang Guifei
Yuang Guifei (719-756, Dinasti Tang),dikabarkan memiliki kecantikan yang membuat keanggunan dan pesona berbagai bunga tidak ada artinya.

Ia memiliki nama lain Yang Yuhuan, merupakan satu dari empat kecantikan yang terdapat dalam sejarah kuno China. Yuan Guifei merupakan istri  yang dicintai oleh Raja Tang, Kekaisaran Xuanzong. Ia dieksekusi karena membuat pasukan kemanan meyakini bahwa Pemberontak Anshi adalah sebuah kesalahan Keluarga Yang.  Namun demikian ia adalah dewi yang cantik yang pernah hidup dalam mitologi China. Berikut puisi yang menggambarkan sosok Yuan Guifei.
Peranan seorang perempuan dalam mitologi, legenda, dan kepercayaan masyarakat China,sangatlah sentral dan penting, baik dari segi kehidupan sosial budaya bahkan politik. Perempuan adalah mahluk yang Tercipta dari sebuah keindahan dan diciptakan salah satunya untuk dikagumi. Berikut uniknya.com menyajikan 5 kecantikan di dalam mitologi masyarakat China dahulu:

Sumber: http://www.unikgaul.com/2013/05/5-kecantikan-dalam-mitologi-masyarakat.html#
Konten ini memiliki hak cipta
Peranan seorang perempuan dalam mitologi, legenda, dan kepercayaan masyarakat China,sangatlah sentral dan penting, baik dari segi kehidupan sosial budaya bahkan politik. Perempuan adalah mahluk yang Tercipta dari sebuah keindahan dan diciptakan salah satunya untuk dikagumi. Berikut uniknya.com menyajikan 5 kecantikan di dalam mitologi masyarakat China dahulu:

Sumber: http://www.unikgaul.com/2013/05/5-kecantikan-dalam-mitologi-masyarakat.html
Konten ini memiliki hak cipta
Peranan seorang perempuan dalam mitologi, legenda, dan kepercayaan masyarakat China,sangatlah sentral dan penting, baik dari segi kehidupan sosial budaya bahkan politik. Perempuan adalah mahluk yang Tercipta dari sebuah keindahan dan diciptakan salah satunya untuk dikagumi. Berikut uniknya.com menyajikan 5 kecantikan di dalam mitologi masyarakat China dahulu:

Sumber: http://www.unikgaul.com/2013/05/5-kecantikan-dalam-mitologi-masyarakat.html
Konten ini memiliki hak cipta
http://3y.uu456.com/bp-42ss427c31b76sce0s08144c-1.html